Senin, 11 Januari 2010

SEMINAR MEKANISME DONOR DARAH DAN DONOR DARAH DALAM PANDANGN ISLAM



Korps Sukarela Palang Merah Indonesia unit Perguruan Tinggi IAIN- SU mengadakan seminar donor darah Rabu (2/12) di aula kampus II IAIN-SU Jln.williem Iskandar Psr V Medan Estate. Kegiatan yang bertemakan donor darah untuk kesehatan dan solidariitas ini merupakan acara awal dari rentetan acara gebyar donor darah yang diadakan KSR PMI unit IAIN Sumatera Utara sebagai aplikasi program kerja, yaitu mengadakan donor darah sukarela tiap 3 bulan sekali. “Seminar ini kami adakan untuk menjawab pertanyaan masyarakat kampus, agar mereka lebih memahami dan secara sukarela mendonorkan darahnya, sebagai wujud solidaritas untuk sesama. Karena setiap 3 bulan sekali kami mengadakan kegiatan donor darah sukarela di sini” kata ketua panitia M. Irvan anggota KSR PMI IAIN. Hal senada juga disampaikan oleh Drs. Salim M.Pd selaku pembina KSR PMI sekaligus dosen di IAIN-SU ketika membuka acara tersebut “Saya sangat mendukung kegiatan seminar ini, karena dapat menambah wawasan masyarakat kampus tentang donor darah sehingga mereka tidak perlu takut jika mereka menjadi pendonor. Apalagi ada pembahasan dari pandangan Islam, saya yakin diskusinya nanti akan lebih menarik”. Acara ini dimulai pukul 09.30 WB dan dihadiri 76 peserta dari kalangan mahasiswa IAIN serta undangan.
Seminar ini, diisi dengan 2 materi yaitu, mekanisme dan manfaat donor darah serta donor darah dalam pandangan Islam. Untuk materi mekanisme dan manfaat donor darah, di sampaikan oleh dr. H. Adly Lidya selaku wakil ketua bidang kesehatan dan transfusi darah PMI Daerah SU. Selanjutnya materi kedua berjudul “ Donor darah dalam pandangan Islam” disampaikan oleh H.M. Ali Azmi Nst, MA. Dosen tetap IAIN. Banyak pertanyaan dari peserta, ketika seson diskusi dibuka oleh moderator setelah dr. Adly Lidya menyampaikan materinya. Pertnyaan yang paling seru adalah ketika peserta menanyakan mengapa kita harus membayar jika kita membutuhkan darah sementara kami memberikan darah gratis?. “Dalam pengelolaan darah ada proses pengambilan, pengamanan, pengolahan sampai pendistribusian darah. Untuk hal-hal tersebut diperlukan sarana penunjang seperti jarum, kantong darah, sarana pengambil darah, reagensia untuk memeriksa uji saring dan pemeriksaan kecocokan darah, alat penyimpan darah, dan biaya pegawai. Hal ini karena darah yang disumbangkan belum siap pakai dan harus diperiksa dahulu, apakah darah mengandung penyakit, dan uji serasi darah pendonor dengan pasien, apakah dapat hidup di dalam badan pasien”. Jelas dr. Adly Lidya.
Sedangkan pertanyaan mengenai donordarah dalam pandangan Islam adalah ketika salah seorang peserta menanyakan, bagaimana hukumnya jika kita menerima darah dari masyarakat non muslim,? Penggolongan darah hanya ada A, B, O dan AB, tidak ada darah muslim atau non muslim, pada hakikatnya darahnya sama-sama berguna. Dalam hokum fiqih saja apabila dalam keadaan darurat dan mengancam jiwa kita boleh mengkonsumsi babi, apalagi yang berkaitan dangan nyawa manusia” jelas H.M Ali Azmi Nst, MA ketika menjawab pertanyaan peserta

BY : MISWANTO alumni pelatihan kehumasan Palang Merah Indonesia
HP : 081396624056

Tidak ada komentar: