Kamis, 11 Maret 2010

PELATIHAN TATARIAS PENGANTIN BAGI WARIA
Palang merah Indonesia bekerjasama dengan palang merah Jepang mengadakan pelatihan tatarias pengantin dengan peserta waria resiko tinggi di kawasan kota Medan. Pelatihan ini dimulai sejak 16 Desember 2009 dengan jangkauan 20 peserta. Peserta adalah waria yang mendaftarkan diri dan bersedia mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia pelatihan, yaitu PMI Cabang Medan bekerja sama dengan Palang Merah Jepang. Pelatihan ini berdurasi 3 bulan untuk 1 paket tata rias dengan 8 pakaian adat pengantin. Pelatihan diadakan 3 kali seminggu yaitu, senin, rabu dan jumat dimulai pukul 14.00 dan selesai pukul 17.00. Pelatihan diadakan di Sakura Salon Jalan Medan Utara/ Tempuling No. 183 A Medan. Salon sakura merupakan salon Program Penanggulangan HIV dan AIDS PMI Cabang Medan bekerja sama dengan Palang Merah Jepang. Disalon ini, selain kita dapat pelayanan gunting rambut, creambat, rebonding, sanggul dan pelayanan salon lainnya kita juga dapat mendapatkan informasi tentang HIV dan AIDS karena karyawan disalon ini telah dibekali pengetahuan tentang HIV dan AIDS.
Pelatihan ini dilatih langsung oleh bidan pengantin wanita yang sudah berpengalaman, dengan dibantu seorang asisten yang juga waria. Menurut keterangan pelatih tatarias pengantin ini, ia cukup bangga dengan peserta pelatihan kali ini, karena baru 6 kali belajar tatap muka mereka sudah mampu menguasai make up. “saya cukup salut dengan peserta pelatihan ini, karena mereka sangat memiliki kemauan belajar yang tinggi terbukti baru 6 kali belajar mereka sudah pandai make up dan sanggul” cetus Reni Sartika pelatih sekaligus bidan pengantin ketika ditemui disela-sela pelatihan.
Pelatihan ini bertujuan memberikan keterampilan kepada waria agar mereka tidak dipandang negative oleh masyarakat, sekaligus mencegah laju penularan HIV dan AIDS dikalangan waria maupun pengguna jasa mereka. “kita berusaha mencegah laju penularan HIV dan AIDS dengan cara memberikan keterampilan kepada waria agar mereka tidak menjual jasa sembarangan, dengan adanya pelatihan ini kita harapkan mereka memiliki sesuatu yang dapat bermanfaat, karena selain ketrampilan salon kita juga berikan pengetahuan tentang HIV dan AIDS, setelah lulus pelatihan ini peserta juga akan kita usahakan dapat bekerja disalon-salon yang ada di Medan ini”. Jelas Dian Tribakti, SE Project officer program HIV Cabang Kota Medan. Selain pelatihan salon program HIV Cabang kota Medan juga telah melaksanakan berbagai kegiatan, diantaranya pelayanan informasi HIV dan AIDS di Sakura salon, pembuatan daftar menu gratis dengan informasi HIV dan AIDS, penyuluhan dan pelatihan peer educator disekolah-sekolah kota Medan.
Pelatihan ini mendapat sambutan baik dari peserta, walau rumah mereka jauh dari lokasi pelatihan, tetapi mereka selalu bersemangat mengikuti kegiatan ini. Terbukti 30 menit sebelum pelatihan dimulai peserta sudah berkumpul disalon untuk mengulang kembali pelajaran yang mereka terima pada prtemuan sebelumnya. “keyla seneng banget mas ada pelatihan ini, secara bakat-bakat terpendam keyla bisa tersalurkan, apalagi gratis. Jadi rugi kalau kesempatan ini disia-siakan” celoteh Keyla salah seorang peserta dengan ciri khas bando mini dikepalanya. Setiap pelatihan peserta harus membawa model sendiri, model yang mereka bawa inilah yang harus siap di make up oleh peserta, tidak tanggung model datang dari berbagai daerah sesuai dengan kenalan peserta. Namun demikian mereka merasa senang dengan pelatihan tatarias pengantin ini. “Lumayan bagus, karena mereka kan baru belajar, jadi kalau ada yang kurang-kuang sikit itukan wajar, tapi saya merasa udah kayak jadi pengantin beneran kok” ungkapan Dinda salah seorang model dari tembung. Model dari pelatihan ini tidak hanya mereka yang belum menikah, tetapi juga yang sudah menikah. Sehingga bagi yang belum menikah menjadi kenangan pertama, tetapi bagi yang sudah menikah menjadi pembanding antara tatarias pengantin pada saat mereka menikah dengan tatarias dari peserta.
Pelatihan ini terlaksana atas bantuan Deleget Japanes Red Cross Socisety ( Palang Merah Jepang). Palang merah jepang memang konsen terhadap pencegahan HIV dan AIDS. Untuk di Indonesia Palang Merah jepang Bekerja sama dengan PMI dalam menyalurkan program-program kegiatannya.” Kami senang bekerjasama membantu masyarakat dalam pencegahan dan penularan HIV dan AIDS, kami berharap apa yang kami lakuka ini dapat bermanfaat bagi kita semua, karena together we can ( bersama kita bisa)”. Papar Kanae Shirota perwakilan Deleget Japanes Red Cross Socisety ( Palang Merah Jepang) pada saat mengunjungi pelatihan tat arias pengantin di Sakura Salon Jalan Mdan Utara/ Tempuling No. 183A. Medan.telp. 061-6630981

BY : MISWANTO Alumni pelatihan Kehumasan PMI daerah SUMUT 081396624056
LAPORAN KEGIATAN
PELATIHAN KEHUMASAN PMI DAERAH SUMATERA UTARA
Medan, 21-26 Oktober 2009

A. Pendahuluan
Informasi merupakan kebutuhan sehari-hari setiap individu sebagai penambah pengetahuan. Pengetahuan tersebut terus dikembangkan agar dapat mengikuti perkemabangan dan kemajuan zaman. Kondisi ini tentu menjadi sebuah tantangan bagi organisasi, bagaimana menciptakan sebuah strategi khusus untuk meningkatkan citranya kepada masyarakat. Majunya organisasi tidak terlepas dari seberapa besar peran dan fungsinya di tengah masyarakat. Hal ini dapat diketahui, jika organisasi tersebut memiliki publikasi dan media informasi yang luas dan mudah didapat oleh masyarakat.
PMI sebngai organisasi kemanusiaan terbesar di Indonesia, selalu berupaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. Apalagi dalam beberapa tahun belakangan ini, bencana alam silih berganti menimpa berbagai wilayah di Indonesia. PMI menjadi organisai pertama yang terjun memberikan bantuan kepada korban bencana secara langsung tanpa perantara. Akan tetapi pandangan masyarakat selama ini, kegiatan PMI hanya berakutat pada donor darah, hal ini karena kegiatan donor darah selalu di expose oleh rekanan kegiatan yang biasanya bekerja sama dengan LSM atau perusahaan. Sementara PMI sendiri kurang melakukan publikasi jika melakukan kegiatan lain. Hal ini disebabkan kapasitas Sumber Daya Manusia dari PMI sendiri kurang memadai dalam hal publikasi kartena PMI Daerah Sumatera Utara belum pernah mengadakan pelatihan publkikasi atau kehumasan.. Oleh karena itu PMI Daerah Sumatera Utara mengadakan pelatihan kehumasan, yang dimaksudkan untuk melahirkan kontributor tetap dari masing-masing PMI Cabang dalam mengirimkan berita ke Buletin Suara Kemanusiaan PMI Daerah Sumatera Utara dan mempublikasikan kegiatan PMI cabang masing-masing melalui media internal di cabang masing-masing.

B. Tempat dan Waktu Kegiatan
Hari / Tanggal : Rabu – Senin / 21 – 26 Oktober 2009
Tempat : Hotel Semarak, Jalan Sisingamangaraja No. 50 Medan

C. Peserta Kegiatan
Kegiatan pelatihan kehumasan diikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari utusan 14 PMI Cabang Se-sumatera Utara dan 3 orang dari PMI Daerah Sumatera Utara. Utusan dari PMI Cabang Kota Medan Sendiri adalah: Miswanto dan Abdul Aziz.

D. Laporan kegiatan
Hari I tanggal 21 Oktober 2009
Pada hari pertama tanggal 21 Oktober 2009 peserta check in ke kamar hotel masing-masing pukul 16.00. Kegiatan dimulai pukul 16.30 dibuka oleh konsorsium jerman yang diwakili oleh Petrick Wolter. Selesai dinner peserta masuk ke ruangan belajar untuk mengikuti kontrak belajar dan Pree test kemudian peserta menerima materi gerakan kepalang merahan yang diisi oleh fasilitator PMI Daerah Sumatera Utara Bapak Usiono selesai pukul 21.30 peserta dipersilahkan istirahat di kamarnya masing-masing.
Hari II tanggal 22 Oktober 2009
Selesai sarapan pagi peserta memasuki ruang belajar untuk menerima materi lanjutan Gerakan dan komponen PMI serta panduan keselamatan hingga makan siang. Selesai makan siang peserta menerima materi humas dan etika yang diisi oleh fasilitator dari PMI Pusat yaitu ibu Ria Taher selaku staff Humas PMI Pusat. Selesai makan malam peserta menerima materi Citra Diri yang disampaikan oleh fasilitator dari PMI Pusat yaitu Ibu Aswi. Selesai menerima materi peserta diperkenankan memberikan evaluasi dan review materi. Pukul 22.00 peserta dipersilahkan istirahat dikamarnya masing-masing.
Hari III tanggal 23 Oktober 2009
Selesai sarapan pagi peserta mengikuti daily test, dan dilanjutkan dengan materi citra diri. Selesai materi citra diri peserta mendapat materi Relasi media yang diisi oleh redaktur harian Analisa Bapak Ali Murtado. Selesai makan siang dan shalat Jumat peserta dibagi menjadi 2 kelompok untuk menerima materi penulisan dan photography dalam hal ini saya Miswanto utusan PMI Cabang Medan mengikuti kelompok penulisan yang diisi oleh bapak Amir Husein Staff komunikasi dari Federasi IFRC PMI Pusat. Selesai makan malam peserta memasuki ruangan dan menerima materi lanjutan penulisan feature dan press relist sebelum istirahat peserta diperkenankan untuk melakukan evaluasi dan review materi.
Hari IV tanggal 24 Oktober 2009
Selesai sarapan pagi peserta memasuki ruangan belajar untuk mengikuti daily test dan menerima matei lanjutan penulisan fact sheet dari bapak Amir Husein. Selesai makan siang saya berpindah mengikuti materi Photography yang diisi oleh staff Humas PMI Pusat Kang Indra Setyawan. Selesai praktek dan evaluasi peserta dipersilahkan istirahat hingga makan malam. Selesai makan malam peserta me lanjutkan materi dan ditutup dengan persiapan praktek lapangan keesokan harinya.
Hari V tanggal 25 Oktober 2009
Selesai ssarapan pagi peserta mengikuti Daily Test dan breafing persiapan praktek lapangan yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok yang bertugas meliput legitan di Ambulance Service 118, UTDC Kota MedaN Dan Kegiatan SAKURA Salon. Saya sendiri mendapat tugas di Ambulance Service 118. saya berttgas meliput kegiatan Ambulance Service 118 di Lapanghan Merdeka, kemudian. Kemudian hasil liputan dibuat dalam bentruk feature, press realist, dan fact sheet dilengkapi dengan photo dan dikirim lewat email pak Ahmad Husein dan diberi limit waktu hingga pukul 14.00. Selesai praktek lapangan peserta dijemput kembali menuju hotel untuk beristirahat. Selwesai shalat Ashar peserta mengikuti evaluasi praktek lapangan. Hingga malam. Selesai makan malam peserta dibebaskan beristirahat sambil anjangsana-anjangsini.
Hari VI tanggal 26 Oktober 2009
Selesai sarapan pagi peserta berkumpul diruang pertemuan hotel untuk mengikuti acara penutupan. Sebelum ditutup fasilitaor mengumumkan nilai dan juara 3 besar dari seluruh peserta pelatihan. Alhamdulillah utusan DARI PMI Cabang Medan mendapat oeringkat 3. acara ditutup oelh ketua PMI Daerah Sumatera Utara Bapak Kasim Siyo.

E. Kendala
Kendala yang dsaya hadapidalam mengikuti kegiatan ini adalah perlengkapan pelatihan. Karena dalam pelatihan ini harus menggunakan laptop dan kamera sementara laptop dapat saya pinjamdari teman. Sedangkan kamera yang dimiliki PMI Cabang Medan rusak sehingga saya harus pinjam dengan teman sekamar saya.

F. Penutup.
Demikian laporan kegiatan ini saya buat dengan sebenarnya. Agar dapat digunakan seperlunya. Mohon maaf atas segala kekurangan.


Medan, 03 Nopember 2009
Peserta pelatihan kehumasan
utusan PMI Cabang Medan








( MISWANTO ) ( ABDUL AZIZ )